Kamis, 30 April 2015

Tips Cornering yang Baik dan Benar Untuk Pemula

Akhirnya buka blog lagi ..
walaupun cuman demi tugas bikin makalah yang penting ngepost aja deh yah..

karna masih hobi Corneringan atau belok belok di jalan ( bukan gugal ugalan ) maka tema makalah kali ini adalah Tips " Cornering yang baik dan benar "
 
di ambil dari berbagai sumber sebagai berikut


Tips Cornering yang Baik dan Benar Untuk Pemula

Cornering. wah pasti merupakan sesuatu yang menegangkan bagi para pemula. Ya saya juga pernah merasakan hal itu sewaktu saya baru mengenal Road Race, dan untuk kalian tau, cornering jangan dilakukan di jalan umum karena itu bisa membahayakan kalian (kecuali bagi yang sudah ahli hehehe), karena bila terjadi kesalahan di dalam cornering yang kalian lakukan akibatnya akan sangat fatal bila kalian lakukan cornering di jalan umum. Ok saya Wahyu Ramadhan akan membagikan tips cornering yang baik dan benar pada kalian.

Cornering atau yang akrab di sapa "BR" alias Belok Rebah memiliki beberapa dasar yang harus dipahami oleh semua rider agar tidak terjadi kesalahan. dan yang terpenting dari sebuah tips and trick adalah latihan terus-menerus barulah praktiknya.

Berikut saya akan berikan teknik cornering yang baik dan benar: 


1. Dengan menggunakan rem dan menurunkan grip gas, turunkan kecepatan sebelum motor mencapai tikungan. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk proses downshifting (turun gigi). Motor masih dalam posisi tegak dan juga masih melaju lurus. Pastikan kopling sudah dilepas dan grip gas sudah stabil sebelum kita mencapai tikungan.
2. Bawa /arahkan motor dari bagian luar jalan terlebih dahulu untuk kemudian menuju sisi dalam tikungan (out to in). Dijalan dua arah (jalan raya), saat memasuki tikungan ke kanan, maka bagian luar tikungan adalah area bahu/pinggir jalan, sisi dalam adalah yang mendekati -tp tidak melewati- marka tengah jalan, dan begitu sebaliknya untuk tikungan ke kiri. Prinsip ’out to in’ menguntungkan rider karena dapat membantu memberikan ruang dan sudut pandang yang lebih luas pada kita mengenai medan/ potensi gangguan yang mungkin ada di dalam/di exit tikungan.
3. Geser titik beban tubuh ke bagian dalam tikungan yang akan kita lewati.Istilah kerennya ” Body Steering atau body english’ . Bukan berarti anda harus selalu bergelantungan di motor seperti pembalap lho, kecuali anda ada di trek sirkuit mungkin sesuai dan proporsional. Tapi kalau dijalan raya, posisi badan/pantat yang terlalu bergelantungan/over keluar tentu akan menyulitkan rider untuk bermanuver / bereaksi sekiranya ada gangguan atau bahaya mendadak saat menikung. Bagi kita pemula, sedikit menggeser posisi duduk menjadi lebih condong ke dalam tikungan saja sudah cukup. Kalo kata suhu cornering katanya Ini untuk meningkatkan ’ground clearance’, membuat kita merasa lebih pede memasuki tikungan, juga mempersulit kepala dan mata kita supaya gak jelalatan kemana mana, bisa tetap memandang ke arah jalur seharusnya kita tuju.







4. Tengokan/putar kepala kita (bukan hanya melirik dengan mata) kedalam tikungan dan arahkan pandangan lebih jauh kedepan ke bagian jalan yang ingin anda lewati. Ingat bahwa kendaraan cenderung melaju menuju kearah mana kita melihat, jadi lihatlah kearah yang ingin anda tuju, yaitu titik exit / titik keluar tikungan. Saat kita naik motor, jika pandangan kita terpaku pada satu objek misalnya, batu ditengah jalan, trotoar, kucing, atau gangguan yg lain, biasanya bukannya malah menjauh, justru tanpa sadar otak kita menuntun motor kita malah bergerak menuju ke arah gangguan yang ingin kita hindari itu. Fenomena ini dikenal sebagai ‘target fixation’.
5. Saat kita mulai menengokkan kepala, tekan setang motor ke arah mana anda ingin menikung. Teknik ini disebut dengan counter steering. Tekan/dorong setang kiri jika ingin menikung ke kiri, Tekan/dorong stang kanan jika ingin menikung ke kanan. Counter steering lah sesungguhnya teknik utama dalm pengendalian motor. Jika ditunjang aau dipadukan dengan posisi badan yang jg sudah bergeser titik bebannya (body stering), akan lebih mempermudah mengarahkan/memiringkan motor sesuai keinginan kita.
6. Ketika motor mulai merebah untuk menikung, buka sedikit grip gas dengan lembut teratur untuk menjaga kecepatan motor supaya tidak terus melambat (deselerasi). Ini untuk menstabilkan motor, bukan untuk mengejar speed. Jadi jangan juga dibuka grip gas mendadak didalam tikungan, begitu juga sebaliknya; menutup gas mendadak didalam tikungan juga dapat mengagetkan motor, membebani suspensi dan ban depan secara berlebihan sehingga traksi ban belakang berkurang karena titik berat banyak geser ke ban depan, resikonya ya lowside alias tergelincir karena ban belakang gak sanggup ngegrip aspal lagi. Prinsip simpelnya posisi menikung: Jika tutup gas, motor akan semakin mudah miring karena tertarik gravitasi, Jika buka gas, motor seperti melawan gaya gravitasi dan tegak dengan sendirinya..
7. Saat motor sudah memasuki titik keluar tikungan, pindahkan kembali berat badan ke tengah jok. Ini akan semakin mempermudah menegakkan motor kembali.

8. Selesai keluar tikungan , silahkan buka kembali grip gas untuk berakselerasi menuju tingkat kecepatan yang kita inginkan, dan bersiap menuju tikungan berikutnya didepan kita.
Dan saya juga akan memberikan berbagai model cornering yang saya dapatkan dari kakak saya. diantaranya:
1. Old school style cornering (lean bike)
Style ini boleh dibilang sebagai style yang banyak dipake pembalap era 80-90an dimana posisi motor cenderung lebih miring dari badan dan terlihat si rider mendekap tuh motor dan menekan roda depan motornya untuk mendapatkan traksi maksimal dari roda depannya,dan posisi pantat juga ngga terlalu jauh bergeser dari jok. Ban belakang juga menjadi lebih awet karna meminimalisir gejala sliding.
Banyak rider top menggunakan style ini kaya Michael Doohan,Neil Hodgson, dan jaman sekarang diwakili oleh Toni Elias.

2. New school style cornering (lean body)
Style ini mewakili style dari pembalap era sekarang dimana posisi badan cenderung lebih miring dari posisi motor dan seolah olah terlihat bahwa si rider menahan motor bertumpu pada lututnya, kelebihan dari style ini adalah ketika keluar tikungan akan menjadi lebih cepat dan tajam karena ban belakang akan bergeser (sliding) sedikit sehingga memperkecil sudut tikungan, tapi kalau si rider ngga pintar buka tutup gas di tikungan yang ada malah gejala sliding yg berlebih sehingga motor akan sedikit terbawa keluar tikungan dan akan mudah disalip rider yg dibelakangnya dan ban belakang akan cepat kehilangan traksinya karena tergerus oleh torsi motor.

rider2 top jaman sekarang hampir semuanya memakai style ini.

3. Natural/netral style
Style ini banyak dipakai oleh rider sehari hari dan juga ketika touring, style ini juga sangat cocok untuk motor ber cc kecil yang notabene ngga perlu turun badan untuk menghandle motor karena bobotnya yang ringan dan sudut kemudi yang lebar. Style ini dapat dilihat dari posisi rider sudut kemiringan badannya sama dengan sudut kemiringan motornya juga posisi kepala juga yang seirama dengan sudut kemiringan motor.


Tapi ada juga rider motoGP yg suka mengaplikasikan style ini seperti Jorge Lorenzo kadang2 dia pakai style ini di fast corner
Tapi jagan sampai berujung seperti ini ya...

dan sebenarnya saya juga pernah sih.....
 
Semoga Bermanfaat

Sumber : kudabesi45.blogspot.com
READ MORE - Tips Cornering yang Baik dan Benar Untuk Pemula
Cute Panda